Bonjour (maklum lagi suka bahasa prancis)
Bagaimana kabarnya?
Berharap kupunya keberanian yg cukup untuk menghubungimu..
Tapi ternyata tidak pernah cukup berani.
Namanya juga aku.
Kau tahu, selalu sulit membuka pembicaraan atau mengutarakan apa kata hati.
Sehingga sering aku berkesan seperti seorang pembohong.
Tapi perlu kau tahu, aku tidak pernah cukup berani membohongimu.
Tak pernah cukup berani.
"Shoot...shoot", itu yg selalu kau bilang.
Jujurnya setiap kau bilang "shoot", aku jadi tidak inget apa-apa untuk dikatakan.
Selalu ada rasa geli di hati.
Bibirmu maju, alismu naik, kau bernapas berat sehingga lobang hidungmu besar skali.
Akh, mukamu lucu skali.
Sudahlah tak jadi cerita.
Ingin kupeluk saja.
Ya...Seperti itu biasanya.
Sekarang kuputuskan untuk menuliskan saja, mungkin karena dadaku penuh sesak.
Penuh semua tentangmu.
Rindu.
Kesal.
Benci.
Ingin kutulis smua.
Biar kosong terurai satu demi satu.
"Shoot"
Oke, kau jangan berharap isinya akan manis.
Kutulis apa adanya.
Mulai dari mana ya..
Yang terbesit adalah yang paling dirasa.
Hal yg paling besar dirasa adalah banyaknya keanehan.
Kenapa aku bisa jatuh hati denganmu?
Tak kutemukan alasan yang tepat.
Aneh.
Mungkin karena sepi?
Hmm.. tidak juga, sebelum dirimu hadir, hidupku selalu penuh warna.
Mungkin karena tidak ada pilihan?
Hmm.. tidak juga, kupunya lebih dari jumlah jari disatu tanganku untuk kujadikan pilihan.
Yang kutahu, kau senang membuatku tertawa..
Terlalu banyak ketawa malahan.
Mungkin itu yang membuatku jatuh hati.
Hatiku selalu senang sekali berada di dekatmu.
Apa lagi ya...
oia, suka cara makanmu.
Terlihat sangat elegan bagiku.
Belum lagi aroma tubuhmu.
Harum dan kecut jadi satu.
Sebetulnya kusuka Axe yg kaupakai.
Tapi kalau ada teman pakai, terasa biasa biasa saja.
Yah mungkin karena kau pakai jadi istimewa harum nya.
Seperti kata pepatah, ketika kau mencintai seseorang, hal apapun akan menjadi menakjubkan.
Ahhh..
Kupunya seribu alasan untuk menyayangimu.
Dan sekarang kupunya juga seribu alasan kubenci dirimu.
Kenapa?
Kenapa?
Seperti orang bodoh yg tak tahu apa yang ingin ditanya, sehingga kau pun tak tahu harus jawab apa.
Kutahu kau pergi.
Itu saja.
Kenapa?
Bisa kau jawab?
Atau tak mau dijawab?
Sudahlah...anggap saja aku sedang sial.
Sedang tak ingin mencari siapa yg salah dan benar.
Segalanya kembali seperti awal.
Menjadi aneh.
Aku terbiasa peduli padamu.
Dari pagi hingga pagi lagi.
Sekarang hanya diam.
Beberapa malam, kubangun tersentak.
Rasanya seperti ditinju.
Hanya karena rindu suaramu.
Kau sedang apa sekarang?
Masih berkutat dengan game online kesayanganmu?
Matamu selalu tidak segar.
Kadang merah. Matamu lelah.
Terlalu cape karena menatap komputer.
Kau harus sayang dirimu.
Kapan kau akan mengerti hal ini?
Kau juga terlalu boros.
Selalu saja tongpes tengah bulan.
Jangan terlalu boros mengeluarkan uang.
Tak harus selalu mentraktir temanmu nonton, apalagi kalau mereka hanya teman jalan.
Ya teman yang ada kalau kau ajak jalan.
Mereka tidak peduli ketika kau kesusahan. Bijak bijaklah berteman.
Aku memang sok.
Sok menasehati.
Ya walaupun aku juga sama borosnya. .
Maaf jika aku belum layak jadi prioritasmu.
Terlalu banyak nuntut. Ribet.
Smoga kau dipertemukan wanita dewasa yang bisa berbagi pikiran.
Wanita yang membuat hatimu tenang.
Kadang aku bertanya,
Apa kau juga merasakan seperti ini?
Sesak.
Dipenuhi dirimu.
Tapi katanya kalau kita sampai bertanya, berarti ya tidak sesayang itu.
Tiba-tiba malu, mungkin aku tak memiliki hatimu,
Pada kenyataaannya kau hanya seorang penyayang.
Jaga diri baik baik.
Jangan tidur terlalu malam kalau sedang senang.
Terima kasih sudah pernah masuk hidupku.
Kau adalah pelajaran dari Tuhan dan juga bukti bahwa Dia sayang sekali padaku.
Ak tak membencimu. Hanya tak ingin merindumu lagi.
Sudahlah itu saja.
u.i.e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar